Selamatkan Indonesia

Wednesday, December 21, 2011

BATIK INDONESIA DAN BATIK CIREBON

Dalam memeriahkan hari Batik pada tahun pertama setelah Batik di tetapkan oleh UNESCO sebagai (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.

Saya mengajak para Blogger Indonesia dimanapun berada untuk turut serta memeriahkannya dengan memposting hal BATIK INDONESIA untuk diketahui oleh masyarakat dunia.

Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal.


Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing.

Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.(sumber : wikipedia)

SEJARAH BATIK CIREBON


Selama ini, BATIK CIREBON kerap dikaitkan dengan motif megamendung yang menjadi ciri khas batik dari Kota Cirebon tersebut. Padahal, sejarah batik Cirebon jauh lebih kaya ketimbang sekadar motif megamendung semata. Daerah Trusmi, yang dikenal sebagai penghasil batik di Cirebon, juga ikut bertumbuh dalam perkembangan tersebut.

Dipercaya, batik Trusmi merupakan perluasan dari kebiasaan membatik di kalangan warga keraton. Pada waktu itu, kegiatan membatik hanya dilakukan di daerah keraton karena batik menjadi simbol status bagi keluarga sultan dan para bangsawan Cirebon. Namun, akibat terjadi peperangan dan perpecahan kekuasaan, perajin batik keraton pun akhirnya dipulangkan ke daerah masing-masing. Salah satu daerah asal para perajin tersebut adalah Trusmi, di mana batik Cirebon terus berkembang.


Suntikan pengaruh Oriental dari saudagar asal China pun tak kalah menambah semarak batik Cirebon. Mencipta motif baru, layaknya binatang khayal, kirin maupun naga, serta penggunaan kombinasi warna yang cenderung lebih cerah.

Masyarakat pesisir menjadi agen penyebar utama, mereka banyak berhubungan dengan bangsa lain, yang kemudian semakin memperkaya motif dan warna batik pesisiran. Batik pun tidak lagi dikenakan oleh kalangan terbatas, malah menjadi komoditi perdagangan dan mata pencaharian bagi masyarakat Cirebon hingga kini.



Sultan Kanoman Cirebon Kanjeng Gusti Sultan Raja Mohammad Emirudin. menunjuk adiknya, Ratu Raja Arimbi Nurtina sebagai pengelola pusat pelatihan tersebut. Ratu Arimbi yang juga sekaligus merupakan sekretaris kesultanan, mengharapkan ke depannya pusat pelatihan itu dapat menjadi langkah awal untuk kembali membangkitkan batik Keraton Kanoman Cirebon.


Kini saatnya generasi muda Nusantara Indonesia yang wajib menjaga kelestarian BATIK , jika bukan kita siapa lagi, sebagai generasi penerus Bangsa Indonesia jangan malu untuk memakai baju BATIK.

TOKOH YANG MEMAKAI BAJU BATIK




1 komentar:

Kritik dan Sarannya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...